Kota Beribu Senyuman

Turut Sukses Kendalikan Inflasi Di Kota Pangkalpinang, Dinas Pertanian Dan Peternakan Telah Lakukan Sejumlah Program

PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang, Samri, S.P, M.Si beberkan sejumlah program yang telah dilakukan. Hal ini turut menjadikan Pangkalpinang suskes sebagai kota dengan inflasi terendah se-Indonesia. Sejumlah program tersebut terdapat pada bidang pertanian, ketahanan pangan, dan peternakan.

“Pada bidang pertanian mengelola industri hulu yaitu dari mulai persiapan benih, bibit dan pupuk yang kita bantu sampai ke pasca panen. Bantuan ini dalam rangka mengembangkan lahan-lahan marginal oleh kelompok tani, fokusnya di Tuatunu. Untuk mengendalikan inflasi, salah satu yang kita kembangkan adalah cabai lokal, meski tidak satu hamparan tapi sangat berpengaruh, total sekitar 10an hektare”, ujar Samri saat diwawancarai di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang, Selasa (30/5/2023).

Samri menambahkan, saat ini tinggal lebih kurang 300an hektare lahan untuk cabai, jagung, sayur-sayuran dan nanas. Sehingga pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan edukasi ke masyarakat agar tidak menjual lahan. Selain itu, menurut Samri terdapat persoalan pada saluran distribusi yang berhubungan dengan permodalan untuk komoditas nanas, sehingga petani nanas dirugikan.

“Untuk itu kita galakkan program menggunakan dana Pemerintah Kota Pangkalpinang, setiap tahun kita memberikan bantuan kepada petani nanas berupa bibit sampai pupuk. Tujuan kita mengatasi salah satu kendala yang mereka hadapi seperti rentenir. Selain itu, kami juga mengalihkan ke penggunaan Kredit Usaha Rakyat atau KUR, karena dalam setahun itu bunganya tidak sampai 0,5%”, kata Samri.

Selain nanas, para petani juga menanam jagung manis. Samri menerangkan, jika bertanam bulan Agustus maka awal tahun sudah panen. Pihaknya juga menggalakkan penanaman bawang merah yang bibitnya dibantu oleh Bank Indonesia.

“Pada bidang Ketahanan Pangan, program kita pengembangan lahan-lahan pekarangan, selama ini tidak bermanfaat kita manfaatkan untuk menanam sayuran. Sasaran program kita adalah ibu-ibu PKK, Dharma Wanita ataupun ibu-ibu yang tidak mengurusi pemerintahan, yang kami himpun dalam satu forum yakni Kelompok Wanita Tani atau KWT yang terbentuk sebanyak 25 KWT, sasaran kami 42 Kelurahan”, sebut Samri.

Samri menuturkan, pada forum ini di galakkan untuk menanam sayuran, cabai, dan tanaman hidroponik. Terkait hidroponik, Samri menyebut biaya awalnya memang besar, akan tetapi bisa berlangsung lama dan menguntungkan sehingga dapat dijadikan pekerjaan sampingan. Pada program ini terdapat penyuluh-penyuluh pertanian dari pihaknya yang melakukan pembinaan.

“Melalui Bank Indonesia kita membuat depot atau percontohan, fokus kita pada dua kelurahan. Fokus kita pada urban farming, sehingga pekarangan-pekarangan dapat di manfaatkan untuk bertanam. Pada Ketahanan Pangan, kita juga melakukan pencegahan terhadap komoditas dapur yang telah di pasarkan terdapat bahan-bahan kimia berbahaya”, terang Samri.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang, imbuh Samri, berupaya menekan residu penggunaan pestisida. Tim-nya sering mengambil sampel sayuran, buah-buahan maupun kebutuhan dapur lainnya di Indomaret, Alfamart, Transmart, Pasar Pagi maupun pasar-pasar tradisional lainnya untuk cek kelayakan di kosumsi oleh masyarakat. Pada program ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM).

“Untuk mengantisipasi krisis pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang juga melakukan yang namanya cadangan pangan. Kita ada menyimpan beras yang ada di Bulog. Tahun ini kita menyimpan beras di Bulog kurang lebih sebanyak 25 Ton beras. Cadangan pangan kita gunakan kalo sewaktu-waktu terjadi turbulensi ekonomi seperti COVID-19 kemarin atau ada masyarakat terdampak kenaikan BBM, maka cadangan dikeluarkan”, tukasnya.

Samri juga menyebut Kota Pangkalpinang mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat selama tiga bulan ini, bulan April telah disalurkan beras kepada masyarakat sebanyak 82 Ton 200 Kg. Pada bulan Mei juga mengeluarkan dalam jumlah yang sama, rencananya bulan Juni juga akan mengeluarkan kembali bantuan cadangan pangan pusat.

“Kita memastikan ketersediaan stok kita aman, sehingga tidak terjadi kenaikan inflasi di Kota Pangkalpinang. Alhamdulillah dampaknya adalah Kota Pangkalpinang kemarin di umumkan Menteri Dalam Negeri sebagai kota dengan inflasi terendah se-Indonesia. Yang paling berpotensi inflasi itu cabai, kangkung dan bawang. Jadi bagaimana kita benar-benar memastikan ketersediaan stok pada komoditas tersebut”, tambah Samri.

Pada bidang Peternakan, Samri sampaikan sumber dananya ada pada pribadi masyarakat, ada dana bantuan pemerintah dan ada dana KUR. Tahun kemarin penyerapan dana KUR satu periode-nya hampir 10 Miliyar terutama Bank Sumsel Babel.

“Kalo Bank Mandiri juga menyalurkan KUR tetapi lebih mengutamakan pupuk. Di Peternakan seperti misalnya Sapi, selain melibatkan Bank Sumsel Babel sebagai penyalur KUR dan peternak sebagai pemelihara, kita juga melibatkan pihak asuransi untuk menjamin tidak ada kerugian akibat wabah penyakit dari kedua belah pihak, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang dalam hal ini adalah pembina yang merekomendasikan apakah di salurkan KUR atau tidak”, terang Samri.

Rencananya kedepan, Samri menyebut akan berupaya memperjuangkan program Rumah Potong Hewan, Rumah Sakit untuk hewan, dan penanaman pepaya dan program-program lainnya yang dinilainya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Pangkalpinang. (Ari)

Penulis: Ari/Eka

Editor: Ari/Dedy

Leave A Reply

Your email address will not be published.