Kota Beribu Senyuman

Pj Wako Budi Utama Pacu Peningkatan Integritas Lewat Survei SPI, Ajak Pegawai Berperan Aktif

WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.57 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.35.03 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.52 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.51 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.50 PM
previous arrow
next arrow
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.57 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.35.03 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.52 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.51 PM
WhatsApp Image 2024-10-24 at 12.34.50 PM
previous arrow
next arrow

PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar sosialisasi pelaksanaan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pemerintah Kota Pangkalpinang tahun 2024 di Cordela Hotel, Kamis (24/10/2024).

Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa sosialisasi ini digelar sebab perolehan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pemerintah Kota Pangkalpinang hingga saat ini dinilai masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui bahwa Progress respon rate SPI tahun 2024 Pemerintah Kota Pangkalpinang hingga bulan Oktober sebesar 8,31 persen.

“Karena grafik kita terkait dengan survei itu masih minim. Jadi kemarin saya minta kepada Inspektur progres hari ke hari tidak nampak sudah dibuatkan laporan dan matrik pada OPD ternyata memang misal 17 orang yang mendapatkan wa blast yang ngisi cuma dua orang. Apakah ini kurang pengetahuan atau takut ,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa pentingnya Survei Penilaian Integritas ini sebagi salah satu upaya pemerintah kota untuk memetakan risiko dan melakukan pencegahan korupsi.

Ia mengatakan hingga saat ini pemerintah kota masih belum bisa memberikan sanksi dan teguran kepada pegawai yang tidak memberikan jawaban terhadap survei tersebut karena pengiriman WA Blest dilakukan secara acak oleh KPK.

Namun, Budi terus mendorong agar seluruh pegawai Pemerintah Kota Pangkalpinang yang menerima WA Balst atau yang dipilih menjadi responden agar dapat meluangkan waktu untuk mengisi survei tersebut dengan sebenar-benarnya.

“Padahal saya lihat pertanyaannya tidak ada yang macam-macam dan normatif. Kenapa harus takut. Intinya pegawai harus berubah mindsetnya jawab saja sejujurnya, ” tegas Budi.

“Penilaiannya masih di bulan Desember. Taoi kalau bisa bulan Oktober sampai November ini kita kencang-kencangkan. Ini sudah lumayan lama karena kita masih banyak untuk penilaian-penilaian lainnya, ini terintegrasi dengan biro organisasi nantinya jadi mulai saat ini kita mulai mendorong ini untuk mengisi survei, ” lanjutnya. (Eka)

Penulis: Eka
Editor: Ira/Dedy

Leave A Reply

Your email address will not be published.