Kota Beribu Senyuman

Pemkot Pangkalpinang Ikuti Rakor Rutin Bersama Mendagri, Pantau Inflasi Setiap Pekan

PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan menghadiri rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2024 oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin (29/1/2023) di Smart Room Center Kantor Wali Kota Pangkalpinang.

Rakor yang dilaksanakan secara virtual dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Tito menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah yang terus berupaya melakukan pengendalian inflasi. Dijelaskan juga bahwa inflasi Indonesia secara years on years (y-o-y) berada di angka2.61 persen.

“Intinya yang utama adalah kita tetap bekerja untuk mengendalikan inflasi kita yang sementara sudah cukup terjaga baik,” kata Tito.

Tito menyebut bahwa beberapa komoditas pangan yang perlu menjadi perhatian bersama adalah bawang putih, beras, telur ayam ras, serta jagung pakan ternak.

Sementara seusai kegiatan, Pj Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan menyampaikan bahwa saat ini angka inflasi di Kota Pangkalpinang masih terjaga.

Ia menyebut bahwa harga beberapa komoditas pangan seperti cabai, telur, minyak goreng, hingga daging ayam dan daging sapi pun masih terkendali dan belum terjadi kenaikan berarti.

“Di Pangkalpinang belum terjadi. Kemarin saya sudah cek harga daging ayam, daging sapi, telur, cabai juga dibawah 80 ya jadi tidak ada kenaikan harga. Jadi harga di pasar stabil, ” ungkapnya.

Agar laju inflasi terus terjaga, Lusje menyarankan kepada masyarakat untuk bijak berbelanja dan membeli sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak boros pangan.

“Kalau masyarakat tidak boros pangan pasti kebutuhan bahan pangan yang ada di pasar akan tercukupi sesuai dengan data yang ada maka kita tidak ada inflasi, ” jelasnya.

Ke depan, Lusje mengungkapkan bahwa pemerintah kota berencana mendorong seluruh pegawai untuk melakukan penanaman cabai. Selain untuk pemenuhan kebutuhan pribadi, juga sebagai solusi pengendalian laju inflasi daerah.

“Coba kita lihat pegawai kita ada sekitar 8 ribuan. Kalau satu orang menanam tiga pohon kalau dikalkulasi sudah sekian hektar. Bisa menghasilkan berapa ton cabai itu untuk kebutuhan, itu juga termasuk solusi pengendalian inflasi, ” paparnya. (eka)

Penulis: Eka
Editor: Ira/Dedy

Leave A Reply

Your email address will not be published.