Pemkot Pangkalpinang Kawal Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok
PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna turut melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu (17/12/2025).
Sidak ini dilakukan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Bulog, kepolisian, serta instansi terkait lainnya.
Dalam sidak tersebut, Dessy menyoroti harga Minyak Kita di pasaran yang dijual dengan kisaran Rp17.000 per liter. Harga tersebut dinilai masih cukup tinggi bagi masyarakat.
“Dari hasil pemantauan sementara, harga Minyak Kita menjadi mahal karena rantai distribusi dan ongkos kirim dari Belitung,” ujarnya.
Dessy menjelaskan, Minyak Kita diambil dari Belitung dengan harga sekitar Rp13.000, kemudian dijual ke Distributor 1 (D1) seharga Rp15.000. Selanjutnya, harga naik menjadi Rp16.000 di Distributor 2 (D2), sebelum akhirnya dijual ke pengecer dengan harga Rp17.000–Rp18.000.
“Artinya, kendala utama ada pada biaya distribusi, khususnya ongkos kirim dari Belitung ke distributor pertama,” jelasnya.
Dessy menambahkan, pemerintah daerah bersama TPID telah melakukan diskusi terkait kemungkinan subsidi silang untuk menekan harga Minyak Kita agar lebih terjangkau. Namun, kebijakan tersebut belum dapat direalisasikan pada bulan Desember karena proses pemesanan (PO) telah ditutup.
“Untuk Desember ini belum bisa, tapi diharapkan tahun 2026 kita bisa lebih cepat membaca kebutuhan masyarakat dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif,” katanya.
Dia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk terus mengawal stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya menjelang akhir tahun dan periode kebutuhan tinggi masyarakat.
Sementara itu, untuk pemantauan komoditas kebutuhan pokok lainnya, Dessy menyampaikan akan dilakukan pendalaman lebih lanjut, termasuk berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Pangkalpinang, Mie Go yang sebelumnya telah lebih dulu melakukan pemantauan di lapangan.
Penulis : Maya
Editor : Dedi







