PANGKALPINANG, DISKOMINFO — Salah satu program terdepan yang ditempuh Prof Saparudin dan Dessy Ayutrisna dalam kepemimpinan mereka sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota, ialah pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Bahkan, perhatian kepada pelaku usaha sudah diberikan sejak hitungan hari kepemimpinan.
Langkah strategis yang ditunaikan pada sisa tahun 2025 adalah penyaluran bantuan permodalan bagi pelaku UMKM, melalui program Pemberdayaan UMKM. Bantuan yang dilaksanakan pada 15 Desember 2025, menjadi bagian dari prioritas Prof Udin–Cece Dessy untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
Prof Udin dan Cece Dessy-begitu dua sosok pemimpin Ibu Kota Bangka Belitung ini dikenal. Mereka berkomitmen penuh terhadap kesejahteraan masyarakat. Mereka ingin memastikan roda perekonomian Pangkalpinang terus bergerak dari sektor akar rumput.
“UMKM ini menjadi perhatian kita bersama. Tidak hanya kita beri modal, tapi juga kita bina dari sisi manajemen, pengemasan, hingga pemasaran,” ujar Prof Udin kepada para pelaku UMKM penerima manfaat.
Pemerintah Kota Pangkalpinang, di bawah kepemimpinan Prof Udin-Cece Dessy menilai UMKM memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian lokal dan penyerap tenaga kerja. Maka, bantuan permodalan merupakan kehadiran pemerintah kota dalam mendukung pelaku usaha agar mampu bertahan, berkembang, dan naik kelas.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini, UMKM kita semakin berkreasi, naik kelas, dan menjadi penggerak ekonomi Kota Pangkalpinang,” pungkasnya.
Tak berhenti di situ, Pemkot Pangkalpinang juga memberikan dukungan penuh bagi UMKM yang berorientasi pada perluasan pasar. Pelaku usaha didorong untuk memasarkan produk unggulan daerah ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional hingga internasional, melalui peningkatan kualitas produk, kemasan, dan akses jejaring pemasaran.
Keyakinan itu dibuktikan dengan tembusnya produk olahan pangan hasil laut Pangkalpinang ke pasar ekspor, tepatnya ke Sydney, Australia yang dilepas Prof Udin pada 17 November lalu. Ia menegaskan, ekspor tersebut bukan sekadar pengiriman barang, tetapi menjadi pesan penting, bahwa pelaku UMKM dan IKM Pangkalpinang siap menghadapi persaingan di pasar global dengan menawarkan jaminan kualitas.
“Kita mampu, kita siap, dan kita layak hadir di pasar global. Saya ingin para pelaku usaha percaya diri. Jangan ragu. Dunia itu luas, dan produk kita punya tempat di dalamnya,” katanya.
Selain sektor UMKM, perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat juga menyentuh para nelayan. Dalam 60 hari kerja ini, Prof Udin–Cece Dessy memastikan perlindungan hajat hidup nelayan dengan memberikan bantuan asuransi kepada 250 nelayan.
Program ini bertujuan memberikan rasa aman dan perlindungan bagi nelayan saat melaut, sekaligus menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan terhadap risiko kerja.
Bantuan permodalan UMKM dan perlindungan nelayan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi dirancang untuk terus bergulir pada tahun-tahun berikutnya selama periode kepemimpinan Prof Udin–Cece Dessy, sebagai fondasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis : Eka
Editor : Dedi